Sabtu, 26 Mei 2018

Uji alkohol pada susu, demo esbach dan heller positif

Laporan Praktikum Biokimia 2

Agustina Lesmauli Nazara
1709511007
17A


Fakultas Kedokteran Hewan
Universitas Udayana
2018















"Uji Alkohol pada Urin, Demo Esbach dan Heller Positif"

Alat dan Bahan Pereaksi 

  1. Susu segar
  2. Susu dus
  3. Alkohol
  4. Urin Sapi, urin babi, dan urin manusia 
  5. Asam pikrat 
  6. Tabung dan rak tabung Pereaksi 
  7. Pipet tetes 


Prosedur Percobaan 

1. Uji Alkohol 


  • 2 cc susu segar + 2 cc alkohol 70% →Bolak-balik
  • 2 cc susu dus + 2 cc alkohol 70% →Bolak-balik 


2. Uji Esbach

  • Urin + asam pikrat 

3. Uji Heller (+) 

  • Urin + asam nitrat

Hasil Percobaan 

1. Uji Alkohol 

  • Susu segar: Ada bintik-bintik putih (susu pecah) 
  • Susu dus: Tidak ada bintik-bintik putih

2. Uji Esbach

  •  Urin Manusia: Ada endapan putih kelabu dan kuning
  • Urin sapi: Ada endapan kuning
  • Urin babi: Ada endapan putih kelabu

3. Uji Heller (+) 

  • Urin Manusia: Terdapat lapisan keruh diatas permukaan 

Pembahasan 

1. Uji Alkohol 

Uji ini digunakan untuk menentukan kesegaran susu sebelum dibawa ke industri pengolahan susu, menurut SNI (1998), susu segar harus negatif (tidak pecah) dengan uji alkohol. Hasil yang negatif ditandai dengan tidak adanya gumpalan atau bintik-bintik putih susu yang melekat pada dinding tabung reaksi. Uji alkohol prinsipnya memeriksa dengan tepat tingkat keasaman susu.  Susu yang mengandung keasaman 0,21% akan terkoagulan  dengan penambahan alkohol 70% dengan demikian,  apabila uji alkohol menunjukkan hasil positif maka susu dalam keadaan tidak baik.

2. Uji Esbach 

Uji Esbach bertujuan untuk menentukan kadar protein / kepadatan yang terkandung dalam urine (proteinuria). Prinsip kerjanya yaitu reagen Esbach membentuk endapan protein yang terkandung dalam urin dan endapan tersebut dapat dibaca pada skala yang terdapat pada tabung Esbach. Uji Esbach dilakukan pada urin yang telah ditambahkan reagen asam pikrat kemudian di bolak-balik dan didiamkan selama 24 jam. 
  • Urin manusia menunjukkan hasil positif dimana terdapat endapan bewarna kuning yang dihasilkan oleh bahan-bahan organik seperti sel dan endapan berwarna putih kelabu yang dihasilkan oleh bahan-bahan anorganik seperti mineral. 
  • Urin sapi menunjukkan hasil positif dengan adanya endapan berwarna kuning. 
  • Urin babi menunjukkan hasil positif dengan adanya endapan berwarna putih kelabu. 
Kadar protein dalam urin bisa disebabkan oleh protein yang tidak berhasil di filtrasi oleh glomerulus ginjal. 


3. Uji Heller (+) 

Uji ini dilakukan dengan cara menambahkan putih telur pada larutan urin + asam nitrat. Tujuan penambahan putih telur ini yaitu sebagai bahan protein. Sehingga pada hasil yang diperoleh terdapat lapisan-lapisan keruh yang merupakan protein dari putih telur.

Kesimpulan 

  • Pada uji alkohol susu segar menunjukkan hasil negatif yang berarti kurang baik. Sedangkan susu dus tidak negatif karena tidak ada pecah / bintik-bintik pada dinding tabung sehingga produk susu dus baik.
  • Pada uji esbach masing-masing urin menunjukkan hasil positif memiliki kepadatan. Urin manusia mengandung bahan organik dan anorganik. Urin sapi mengandung bahan-bahan organik. Sementara urin babi mengandung bahan-bahan anorganik. Hal terlihat dari warna padatan yang mengendap pada bawah tabung esbach.
  • Pada uji heller (+) terbukti mengandung protein. Dilihat dari kekeruhan yang ada. Protein ini berasal dari bahan putih telur yang ditambahkan.


Sumber 

tonarinoligerrbaroo.blogspot.co.id/2016/04/laporan-praktikum-biokimia-veteriner-ii.html?m=1
ternakapaaja.blogspot.co.id/2014/12/uji-reduktase-berat-jenis-susu-uji.html?m=1